Warung Nasi Khas Pariaman di Riau Mendadak Viral, Jadi Destinasi Kuliner Favorit

 

Ujung Batu, Kupas Peristiwa.com – Warung nasi khas Pariaman yang terletak di Jalan Lingkar, Ujung Batu, mendadak viral di media sosial setelah menu andalannya menjadi perbincangan hangat warganet di Riau.

Cita rasa otentik yang disajikan serta harga yang terjangkau membuat warung ini menjadi salah satu destinasi kuliner paling diminati masyarakat setempat dalam beberapa pekan terakhir.

Warung ini menyajikan aneka hidangan khas Pariaman seperti gulai tunjang, sambal lado mudo, dendeng batokok, rendang asli Minang, dan menu khas lainnya yang mampu memikat selera pengunjung.

Banyak pelanggan yang mengaku terkesan dengan rasa masakan yang mengingatkan mereka pada masakan kampung halaman mereka di Sumatera Barat.

“Saya baru pertama kali mencoba, tapi rasanya benar-benar seperti masakan amak saya di Pariaman,” kata Amir, salah satu pelanggan yang berasal dari Sumatera Barat dan kini menetap di Riau.

Pemilik warung, Azimar, mengatakan bahwa resep masakan yang ia sajikan merupakan warisan turun-temurun dari orang tuanya, Dalima, yang berasal dari Toboh Kandang Gadang, Kabupaten Padang Pariaman.

Azimar merantau ke Riau pada 2017 dan memulai usaha kuliner pada tahun 2018. Ia tidak menyangka bahwa warungnya akan menjadi viral dan ramai dikunjungi seperti sekarang.

“Kami hanya ingin memperkenalkan rasa khas Pariaman kepada masyarakat Riau. Alhamdulillah, sekarang makin banyak yang datang, walaupun kami sering berpindah-pindah karena pemilik kontrakan menaikan harga terlalu tinggi karena warung sering ramai,” ujar Azimar saat ditemui Wartawan pada Jumat siang.

Karnalis, suami Azimar, mengaku kewalahan melayani pelanggan yang terus berdatangan. Saat ini, mereka memiliki enam karyawan yang membantu mereka mengelola warung.

“Pelanggan sering minta didahulukan, kadang sekali membeli 15 bungkus untuk satu orang. Kami kewalahan menghadapi permintaan pelanggan, tapi kami senang bisa berbagi kenikmatan lewat makanan yang kami racik dengan sepenuh hati,” ungkap Karnalis.

Fenomena viralnya warung ini berawal dari rekomendasi mulut ke mulut yang cepat menyebar di kalangan masyarakat setempat, hingga menarik perhatian pengunjung dari luar daerah, termasuk truk-truk besar yang singgah untuk mencicipi masakan kampung halaman.

Riszuan HS, seorang pengamat kuliner lokal, menilai bahwa tren ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap kuliner tradisional yang autentik.

“Warung-warung kecil dengan cita rasa asli daerah punya peluang besar di tengah tren makanan cepat saji,” ujarnya.

Kini, warung nasi khas Pariaman tersebut tidak hanya menjadi tempat makan, tetapi juga simbol kerinduan kampung halaman bagi para perantau Minang di Riau. (**)